Senin, 09 April 2012

Ada Apa Dengan Jok Belakang...??(Part 1)


“eh capek juga berdiri terus, aku duduk disini ya” ujar rika hendak menduduki jok bagian belakang motor bebek yang diparkirkan didepan rumah  pak tono, seorang laki laki tua yang terkenal baik dan ramah di kompleks tersebut,
Yap tempat itu emang jadi tempatnya tongkrongan anak anak remaja tanggung dikompleks tersebut, kadang mereka main gitar, ato hanya sekedar nongkrong saja dipinggir jalan tersebut,  rika baru saja pindah dikompleks itu, mengikuti ayahnya yang pindah tugas kekota tersebut, meski baru, emang dasar rika anakny supel dan agak tomboy, sehingga dia cepat bergaul dengan remaja remaja di kompleks tersebut, sore itu hari pertama dia ikutan nongkrong bareng anak anak tersebut di depan rumah pak tono, sepertinya rika belum tau pantangan disana….

“eh.. rika jangan duduk disa…” belum selsai diko, teman rika member tahu rika untuk tidak duduk disana , tiba tiba datang suara keras dari dalam rumah tersebut,
“hoooiiiiiii……., apa yang kau lakukan, sudah berapa kali saya bilang, jangan pernah duduk disana, dasar berandalan” ternyata pak tono langsung keluar dari rumah dah marah marah ke rombongan remaja tersebut,

Mereka pun tersentak terkejut dan lari kocar kacir dari depan rumah pak tono, memang pak tono ramah tapi kalo soal ini entah dia berubah jadi 180 derajat,
Sialnya rika tidak sempat kabur, karena terkejut dia terdiam dan mematung diatas jok motor tersebut tanpa berani berbuat apa apa,

“hei. Kau kenapa tidak juga bangkit dari atas motor tersebut”, bentak pak tono ke rika yang duduk mebelakanginya,
“eh, ma… maafkan saya pak, saya ngak tahu” ujar rika gugup sembari membalikkan badannya ke hadapan pak tono,
“ngak tau gima….” Kata kata pak tono terhenti ketika melihat wajah rika, dia tertegun dan seperti kaget
“lina……” ujar pak tono pelan
“lina?? Siapa lina pak?? Maaf nama saya rika”, ujar rika keheranan karena dipanggil lina oleh pak tono,
Sepertinya pak tono tersadar, rika bukanlah orang yang dia maksud
“sudah, cepat pergi dari sini, saya mau menyimpan motor ini” ujar pak tono pelan, seperti kehilangan emosinya yang begitu berkoar koar sewaktu sebelum melihat rika,
“iya..iya, terima kasih pak” ujar rika langsung kocar kacir kearah teman temannya yang sudah sembunyi dibalik gang di ujung jalan tersebut..
“ weiss… selamat juga kamu rika, hahaha”, ujar diko dan diikuti tertawa oleh teman temannya yang lain,
“sialan kalian, kenapa ngak kasih tau aku kalo bapak itu galak banget”, ujar rika cemberut
“ aku udah mau kasih tau tadi, tapi kamunya aj yang nyelonong duduk di jok motor itu” ujar diko
“udahlah sebenarnya bapak itu ngak galak kok, asalkan kamu ngak ganggu jok belakang motor itu” ujar indra menyambung kata kata diko,
“emangnya kenapa dengan jok belakang itu??” ujar rika heran,
“udah, ngak usah dipikirkan, kami juga ngak tau, ayo kita lanjut nyanyi lagi, kemana….kemana….kemana… ihaa….” Ujar diko menjawab pertanyaan rika yang disambung dengan lagu yang lagi ngetren baru baru ini ,
Namun, itu ngak menjawab pertanyaan rika, dia masih penasaran dengan pak tono tersebut, sembari melamun ia melihat dari kejauhan pak tono dengan pelannya dan hati hati memasukkan motor bebek tua tersebut ke dalam rumahnya,

Beberapa hari telah berlalu setelah kejadian sore itu, rasa penasaran terus teringa dalam pikiran rika, dia juga penasaran dengan lina, nama yang familiar ditelinganya, namun dia tidak bisa mengingat siapa pemilik nama tersebut..
Pagi itu, rika berjalan melewati rumah pak tono untuk berangkat ke sekolahnya, tak sengaja dia melihat pak tono, yang sedang termenung sambil mengusap-usap jok motor tersebut,
“udah gila yah mungkin nih bapak” gumam rika dalam hatinya… namun ia dikejutkan dengan menetesnya air mata yang keluar dari bapak paruh baya tersebut,
Muncul rasa kasihan dari benak rika, mau dia menyapa bapak tersebut, namun si  bapak sudah keburu masuk kerumahnya, rika pun lalu berlalu dan segera berangkat ke sekolahnya,  
Yap rika bersekolah di Sekolah Mengengah Atas favorit dikota tersebut, bersama teman teman kompleksnya mereka juga satu kelas, terkadang mereka berbarangan kesekolah namun tak jarang pula mereka berangkat sendiri sendiri..
******
Sore itu, setelah pulang sekolah, rika tidak bisa menahan rasa penasarannya, iapun mencoba bertanya kepada ibu ibu yang sedang bergosip ria di salah satu sudut jalan kompleks tersebut,
“ehm… tante bolehkah saya ikut duduk disini” rika mencoba untuk bergabung dengan ibu ibu yang sedang bergosip ria tersebut,
“eh, rika… kamu anak dari  pak sony yang baru pindah itukan??” ujar salah seorang ibu ibu tersebut
“eh, iya, .. saya anaknya pak sony” jawab rika sembari tersenyum
“nah betulkan, kamu cantik, sama seperti bapakmu yang ganteng itu, hohoho” ujar ibu ibu tersebut, yang disambung dengan tertawa ibu ibu yang lain,
“ dia naksir tuh sama bapakmu”, disahut oleh salah seorang ibu ibu yang sedang memegang sayuran ditangannya
“ah, kau ini jangan suka menggodaku, hohohoho, eh iya rika, ibumu dimana kok ngak pernah kelihatan??” tanya ibu tersebut bersemangat..
Tiba tiba rika murung, “ehm… ibuku sudah nga ada,” ujar rika pelan
“ehm.. maafkan tante ya, tante ngak tau kalo ibumu sudah nga ada” ujar ibu ibu tadi pelan, ada rasa ngak enak dengan rika, suasana pun jadi agak kaku..
“ehm.. hehe, nga apa apa kok, eh, aku boleh bertanya ngak tante” tanya rika  sembari tersenyum mencoba mecairkan suasana
“iya, mau Tanya apa ya rika???” ujar ibu tadi..
“hmm, anu itu mengenai bapak yang tinggal di depan gang sana”, ujar rika
“ owh, pak tono, ada apa??, hemm.. pasti kamu pernah kena marah sama dia kan??” jawab ibu tersebut
“ eh iya, kenapa bapak tersebut marah sekali kalo diduduki jok motornya?? Tanya rika
“hem, sebenarnya kami juga kurang tahu , emang bapak tersebut baru 4 tahun ini tinggal disini, dia juga jarang keluar rumah tapi sebenarnya di orang yang ramah,” jawab ibu tersebut
“ gossip gossip nya sih, itu motor dia dengan pacarnya dulu, kalo ngak salah namanya lina yang udah meninggal, dan sepertinya pak tono itu sampe sekarang tidak pernah lagi mau punya istri, kerjaannya yah, kalo ngelap motor tersebut, yah melamun di tempat kalian sering nongkorng tersebut,” sambung ibu yang memegang sayur tadi,
“ dan juga dia itu sepertinya bekerja di salah satu majalah sebagai contributor penulis cerpen, saya pernah liat cerpennya di salah satu majalah nova,” sambung ibu yang lainnya
“ kasihan yah bapak itu” ujar rika pelan
“memang, kisah hidupnya sesedih  cerpen cerpennya” kata ibu yang lain

Hari semakin gelap, tidak terasa udah cukup lama rika ngobrol sama ibu ibu gossiper tersebut, iapun pamit pulang sembari membawa sayur yang disiapkannya untuk makan malam nanti

BERSAMBUNG.....

0 komentar:

Dí lo que piensas...