Kamis, 12 April 2012

Sebuah Kesempatan(dayschool 1)


Namaku Doni, lengkapnya Doni firmansyah, ada yang bilang aku cerdas, ada juga yang bilang aku bloon, ntah apa pendapat orang aku tak peduli, yang pasti hobiku adalah mengambar, aku berpikir dunia ini memang selalu tidak adil, ntah menggapa dari kecil hingga sekarang aku selalu menjadi seorang pecundang, jangankan ranking 1, masuk sepuluh besarpun bisa dihitung dengan jari sebelah tangan ku,
Yah prestasi dan terutama sebuah pengakuan adalah yang selalu haus dan ingin kudapatkan dari dahulu, dan ketika kesempatan itu datang, jalan takdirku tarnyata membunuh kesempatan itu…..
*****
SMA Negeri 26  adalah tempat sekolahku, kata orang sih sekolah ini sekolah terfavorite dikotaku, ratusan bahkan ribuan anak sekolah menangah pertama dari berbagai penjuru kota bahkan hingga luar kota sekalipun berbondong bondong untuk masuk kesekolah ini, bahkan banyak  pejabat yang rela menggunakan “jalan belakang” untuk  memasukkan anakanya kedalam sekolah ini, kalian tentu tahu apa yang dimaksud jalan belakang tersebut kan??, haha.. sebuah ironi di balik pendidikan di negeri kita ini…
Aku beruntung ketika periodeku tak ada yang namanya testing ketika masuk sekolah ini, sehingga hanya dengan menggandalkan nilai UN SMP aku bisa masuk dengan cukup mudah kesekolah ini, namun bisa ku pastikan, bukannya aku sombong, tapi nilai rata rata 8,0 dari UN ku merupakan murni hasil jerih payahku sendiri, namun apalah yang bisa disombongkan dari nilai tersebut jika melihat anak “bragajulan”, tau kan, anak anak yang kelasnya Cuma di kantin dan hobinya sembunyi di toilet untuk sekedar membuang “asap” bisa mendapatkan nilai UN dengan rata rata diatas 9,0 karena mereka dengan enaknya mencontek dan menyalin hasil ujian anak anak yang cerdas di SMP ku dulu,
haah… tragedi toilet, bisa kusebut seperti itu karena mungkin jika kita lihat antrean BBM sekarang, tak kalah panjang dengan antrean toilet di SMPku dulu ketika UN, jangan salah sangka dulu, bukannya anak anak disekolah kami sering keracunan makanan atau saking gugupnya menjalani UN sehingga musti banyak sekali yang mondar mandir di toilet, tapi mereka sedang antri BJU, haah??BJU, baju maksudnya??, yah tentu bukanlah, masa lagi ujian malah antri baju, emang ini pasar bang mego atau pasar batam,
BJU, ini sih singkatan yang kubuat sendiri, “Bahan Jawaban Ujian”, hahaha, emang ngak nyambung sih, yah tapi terserah saya, kan saya yang buat singkatan, bisa dipastikan anak anak cerdas disekolahku menuliskan jawaban di dinding toilet tersebut, dan anak anak lainnya antre menyalin jawabannya beginilah kira kira…..
BACBCCD
DDABCAD
DDAAADC

Mungkin masih ingatkan dengan multiple choice, jenis soal andalan departeman pendidikan dinegeri kita ini yang menjamin 100% LULUSANnya 0% berkualitas, sebuah ironi lagi dipendidikan negeri kita dimana 3 tahun kita sekolah di tentukan dengan 3 hari UN, sebuah ironi diatas ironi, begitulah kira kira saya menyebutkannya, sebuah ironi dimana yang jujur jadi curang yang curang menjadi tambah ahli curangnya, hemm…. Saya ngak bisa menyalahkan lagi jika kelak banyak muncul koruptor koruptor ulung hasil didikan negeri kita seperti ini,   
Tapi saya juga ngak mau munafik sih, terkadang saya sendiri juga sering curang, suatu hal yang mungkin sudah menjadi kebiasaan di negeri kita ini,
Yah terlepas dari carut marutnya sebuah ujian nasional, tak banyak juga anak negeri kita yang sukses dan berprestasi hingga bisa menjuarai berbagai olimpiade diluar negeri, baik itu dibidang olahraga, seni, dan pelajaran, sekarang sih hanya tergantung kita, mau belajar atau enggak, toh yang akan memetik hasilnya di akhir kelak adalah kita sendiri…

******

Kelas 2 IPA A, yah itulah kelas yang kudapatkan dari pengumuman dari pak joko di hari senin pertama kami masuk tahun ajaran baru ini, sebuah kelas yang sangat tak kusangkah berisikan orang orang yang cerdas dan jago olah raga, lagi lagi aku cukup beruntung untuk seorang pecundang, masih ingat dibenakku nilai IPA ku yakni BIOLOGI 6,5 FISIKA 7,0 KIMIA 7,3, ternyata bisa membuatku masuk kekelas ini, tapi tidak begitu jeleknya sih, banyak juga yang lebih parah dariku bisa masuk kelas ipa, mungkin pada saat itu para guru tidak melihat nilai sehingga main masuk masukan saja para muridnya yang belum tentu mampu menerima pelajaran di jurusan itu, sehingga tak banyak ketika baru sebulan belajar banyak yang pindah ke jurusan IPS,

“hei firman, kau masuk IPA A juga ya” tegur temanku sandy dari belakang,
“owh, sandy, yap, masuk IPA A kita, haha”
“sepertinya banyak anak kelas 1 B yang masuk kekelas ini yah”
“yah untunglah, jadi ngak perlu susah beradaptasi dengan banyak orang baru lagi kita dikelas ini, oh iya kudengar tedy, siren dan nayla juga masuk kelas ini”
Lagi asyik asyiknya kami ngobrol di pinggir lapangan basket disekolah tersebut, nayla muncul dan menghampiri kami, dia wanita yang cerdas, supel dan cantik tentunya, banyak anak cowok yang suka sama dia, tapi dianya sendiri seperti ngak begitu memperdulikan hal tersebut dan fokus di ekskul dan pelajaran, hemm… saya??, saya sih ngak begitu memperhatikan cewek, jangan bilang saya homo ya, tapi pada saat itu belum ada minat dan ketertarikan saya akan hal tersebut, yah saya lebih asyik menggambar, terkadang juga menulis dan membaca berbagai cerpen, lagian saya juga orangnya ngak begitu supel jadi untuk dekat dengan cewek saja saya sedikit sungkan,

“firman, sandy kenapa belum masuk kelas??, yang lain sudah pada masuk tuh” ajak nayla ke kami
“eh kamu nayla, iya nih ntar lagi kami kesana, ngomong ngomong kayaknya anak kelas kita dulu banyak yang masuk kekelas ini ya??” ujar sandy
“iya nih, ada sekitar 10an orang kalo ngak salah, kebanyakan sih masuk ke kelas IPA C dan IPS A”
“hem benar juga ya, mudah mudahan sih anak anaknya enak ya dikelas ini” jawab sandy lagi
“siapa aja orangnya sih ngak peduli, yang pentingkan kalo banyak orang baru jadi banyak kenalan baru, hehe, yuk masuk tuh sepertinya wali kelas kita sedang menuju ke kelas”
Kami bertigapun berjalan menuju ruangan kelas 2 IPA A, tempatnya tepat disudut kanan SMA ini, dan tepat dibelakang lapangan voli, ketika kami masuk, sudah banyak anak anak yang telah mengambil posisi masing masing dibangku, seperti kebiasaan, anak cowok pada ngumpul di bagian belakang, sedangkan yang cewek berbaris rapi di barisan tempat duduk dibagian depan.
Nayla segera mengambil tempat duduk di sebelah vina, ranking 1 selama kelas 1 dari kelas 1C, “hemm, sipintar duduk sama sipintar, double pintar donk jadinya, haa” pikirku, akupun mengambil tempat duduk dibarisan ketiga bersama sandy, yah tinggal itu tempat duduk yang tersisa,
Anak anak pada sibuk ngobrol dan ribut sana sini, si sandy juga asik ngobrol sama tegar yang duduk tepat dibelakangnya, sedangkan aku mencoba untuk memperhatikan anak anak dikelas itu, ada yang sibuk menulis, entah menulis apa, ada juga yang membaca buku, ada yang maen hape dan loncat loncat ngak jelas, dan ada juga yang termenung melamun seperti yang kulakukan,
Bosan memeperhatikan orang, dan si sandy kayaknya terlalu asik dengan obrolan tentang bolanya ke tegar akupun membuka buku kosongku dan mengambil sebuah pena, “yah dari pada ngak ada kerjaan mending ngambar” pikirku,
Kugambar karakter aero dari game sky destiny yang ku download baru baru ini, katanya sih game buatan indonesia, walaupun berbahasa inggris, tapi game bergenre SHMUP itu cukup asik buatku yang ngak begitu hardcore dalam bermain game…
Baru saja ku gambar bagian kepala dan badannya, terdengar komentar dari depanku
“wah keren juga gambarmu, hobi ngambar anime juga ya?? Tanya seorang laki laki didepanku tersebut
“oh iya, dari pada ngak ada kerjaan” jawabku singkat,
“perkenalkan namaku rian, aku juga hobi ngambar anime, eh kenapa kelas satu kemaren ngak ikut eksul mading saja??,”
“ehm, aku waktu pembagian eksul lagi sakit waktu itu jadi waktu udah berjalan seminggu sekolah aku jadi enggan gabung keeksul manapun” jawabku
“owh, begitu ya, sayang sekali padahal gambarmu bagus juga loh, kalo sekarang gimana mau gabung ngak??” pinta rian yang sepertinya tertarik dengan gambar yang kubuat
“nantilah aku pikir pikir lagi y” jawabku yang sebenarnya enggan ikut kegiatan ekskul disekolah tersebut, mending nyantai dirumah pikirku
“okelah, eh maaf namamu tadi siapa??
“doni…” jawabku singkat
Ketika kami sedang asik ngobrol bu erna masuk, sepertinya dia yang jadi wali kelas kami, orangnya kutaksir kira kira berumur 40an tahun,
“asalamualaikum, selamat pagi anak anak, selamat datang di kelas 2 IPA A, hari ini kita akan membentuk stuktur kelas dari ketua kelas, hingga seksi-seksinya, tapi sebelum itu perkenalkan nama ibu, ibu ernawati, panggil saja bu erna, mungkin sebagian dari kalian pernah ibu ajar pelajaran biologi waktu kelas 1 dulu,” jelas ibu erna panjang lebar memperkenalkan dirinya, setelah itu kami satu persatu diminta untuk memperkenakan nama masing masing dan asal kelas kami,  dari sana kutahu memang kelas kami terdiri campuran dari berbagai kelas., beberapa kuingat maju kedepan waktu pembagian rapot kelas satu kemaren sebagai ranking 3 besar dari masing masing kelas,
“wah bisa bisa peringkat terakhir aku dikelas ini” gumamku
“eh fir, orangnya pada pintar pintar dikelas ini, bisa bisa kita peringkat terakhir lagi dikelas ini, haha” ujar sandy,
“ kau bisa membaca pikiranku ya??” tanya ku,
 “ah, ada ada saja kau”
Dan hari itu diakhir dengan pembagian sturktur kelas dan perubahan tempat duduk, dimana diselang seling antara cowok dan cewek, sehingga anak cowok ngak pada numpuk lagi di bagian belakang kelas.

BERSAMBUNG......

0 komentar:

Dí lo que piensas...